Selasa, 04 September 2018

cetan GTD rimbang baling



CETAN ( CERITA INTAN)
GTD ( GLOBAL TIGER DAY 2018)

Hay hay.. kembali lagi guys, kali ini saya hadir lagi dengan topik yang seruu sekali. Kenapa seru sekali karena kali ini saya gabung dan ikut berpatisipasi dalam kegiatan GTD di Rimbang Baling. Pada awalnya aku masih ragu karena tidak terlalu mengerti apa itu TH ( Tiger Heart). Pada saat mengikuti acara ini saya hanya perwakilan dari HIMA yang menjadi pendukung dari kegiatan ini. Nah pada awalnya saya bersama teman saya Murni di tawari oleh beberapa teman yang sudah bergabung di tiger Hear untuk menjadi panitia dari kegiatan ini, pada waktu itu tanpa berpikir panjang saya menyetujui tawaran tersebut. Pada awal rapat pembentukan Panitia di Kantor WWF yang saat itu bertepatan pada bulan puasa , saya dan teman- teman saya datang untuk mengikuti rapat tersebut. Di sana tidak disangka ternyata banyak sekali Senior dan Alumi dari jurusan saya yang bekerja di WWF atau tergabung dalam komunitas TH ini.
 Pada saat rapat di mulai saya masuk kedalam bidang kepanitiaan HID. Dan pada rapat rapat berikutnya saya  tidak bisa hadir dikarenakan saya sudah puang kampung yang kebetulan bertepatan dengan libur panjang semester genap. Begitupun dengan kegiatan GTD yang di lakukan di Pekanbaru saya tidak bisa ikut untuk mengikutinya, sempat merasa sedih karena tidak bisa ikut dalam kegiatan tersebut tapi saya merasa lebih memilih pulang kampung karena tidak bisa kehilangan moment puasa bersama keluarga yang tinggal berapa hari lagi.
Pada saat acara puncak pada tanggal 29 Juli 2018,  saya dan teman-teman panitia yang lain berangkat pada tanggal 25  juli, pada saat pagi hari sebelum keberangkatan turun hujan deras dan waktu keberangkatan molor dari jam 8 menjadi jam 9.30 WIB, setelah preepare barang yang dibawa dan mengangkutnya di dalam bus kami pun bersiap siap untuk jalan. Saya merasa bus seperti milik pribadi karena jumlah orang yang di dalam bus hanya sedikit hanya sekitar 13 orang dan banyak sekali kursi kosong, tapi karena barang yang di bawa banyak jd bus terasa penuh juga. Selama perjalanan saya sangat menikmati suasana nya. Saya berusaha untuk menikmati semua moment perjalanan karena kapan lagi bisa pergi kepanitiaan yang tidak semua orang bisa ikut kedalam kegiatan ini dan tidak mengeluarkan biaya sepeser pun wkwkwk.


Sesampai disana saya sangat takjub dengan keadaan alam yang ada di sana, karena jarang sekali wilayah Riau terdapat sungai yang sangat jernih air nya dan di kelilingi oleh bukit bukit barisan yang menambah keelokan dari sungai subayang. Disana pertama kali sampai di Pulau tobek namanya disana terdapat sekre yang mana tempat kami untuk melakukan kegiatan dan meletakan barang barang kegiatan. Setelah itu saya dan teman teman naik kembali ke bus untuk dibawa ke desa tanjung belit. Disana kami sedikit bingung karena di sana sangat ramai bertepatan dengan ada acara pemakaman salah satu warga tanjung belit. Bus kami terhenti di depan rumah duka, dan kami turun dan berjalan ke arah tepian sungai yang dimana tempat mangkalnya sampan yang di daerah ini di sebut dengan Piyau. Kami sangat senang pertama kali naik piyau di sungai subayang. Meskipun ini bukan kali pertama saya naik sampan tapi naik piyau ini sangat berbeda sensasinya karena sungai yang begitu indah dan ditambah keindahan bukit membuat saya merasa sangat sangat bahagia. Disana saya menuju ke Campt dimana tempat menginap umum bagi para peniliti , mahasiswa yang melakukan kegiatan risetnya atau lainnya di sana juga terdapat Laboratorium air tawar yang sangat lengkap didalamnya. Di campt fasilitasnya sangat lengkap semua hal kami perlukan terdapat di dalamnya hal ini sayangat membatu dalam kegiatan kepanitian kami.




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ada Apa Dengan Kopi (AADK)- Cerita Kopi

Coffe & eatery di surabaya   Ada Apa Dengan Kopi (AADK) berlokasi di Jalan Tegalsari Nomor 24, Kedungdoro, Tegalsari, Surabaya, Jawa...