Jumat, 26 April 2019

”5 CONTOH GULMA DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS RIAU”


”5 CONTOH GULMA DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS RIAU”



Berikut merupakan beberapa contoh gulma yang dapat di jumpai di lingkungan Universitas Riau:




1.     Axonopus compressus
Description: C:\Users\HP\Downloads\IMG-0572.JPG
A.    Klasifikasi

Kingdom         : Plantae
Divisio             : Spermatophyta
Subdivisio       : Angiospermae
Kelas               : Dicotyledoneae
Ordo                : Poales
Family             : Poaceae
Genus             : Axonopus
Spesies           : Axonopus compressus

B.     Morfologi Tumbuhan

a.      Akar
Akar jukut pahit (Axonopus compressus (Swartz) Beauv.) merupakan sistem perakaran tunggang. Akar jukut pahit memiliki panyak percabangan. Akar jukut pahit memliki warna coklat keputih-putihan. Akar jukut pahit tidak lagi memiliki rambut-rambut halus. Akar jukut pahit keluar dari pangkal batang yang tegak dan kadang terbaring.
b.      Batang
Batang jukut pahit (Axonopus compressus (Swartz) Beauv.) tidak berongga, bentuknya tertekan ke arah lateral sehingga agak pipih, tidak berbulu, tumbuh tegak berumpun, sering membentuk geragih yang pada setiap ruasnya dapat membentuk akar dan tunas baru, di lapangan sering tumbuh rapat membentuk “sheet”
c.       Daun
Daun jukut pahit (Axonopus compressus (Swartz) Beauv.) berbangun daun lanset, pada bagian pangkal meluas dan lengkung, ujungnya agak tumpul, permukaan sebelah atas ditumbuhi bulu-bulu halus yang tersebar sedang sebelah bawah tidak berbulu, ukuran panjangnya 2,5-37,5 cm dan ukuran lebar 6-16 mm.
d.      Bunga
Bunga jukut pahit (Axonopus compressus (Swartz) Beauv.) terdiri dari dua sampai tiga tangkai yang ramping semuanya tergabung secara simpodial muncul dari upih daun paling atas berkembang secara berturut-turut, tangkai perbungaan tidak berbulu, pada bagian ujung (apex) terbentuk dua cabang bunga atau bulir (spica) yang berhadapan berbentuk huruf V.
e.       Buah
Buah jukut pahit (Axonopus compressus (Swartz) Beauv.) tersusun dalam dua baris yang berselang-seling pada kedua sisi sumbu yang rata. Buah jukut pahit tidak saling tumpang tindih. Buah jukut pahit berwarna hijau muda. Buah jukut pahit berukuran kecil. Buah jukut pahit memiliki ukuran yang kecil.
f.       Biji
Biji jukut pahit (Axonopus compressus (Swartz) Beauv.) berbentuk sangat kecil. Biji jukut pahit berada di dalam buahnya. Biji jukut pahit tidak memiliki rambut-rambut halus atau bulu-bulu halus diseluruh permukaan bijinya. Biji jukut pahit memiliki warna putih atau memiliki warna putih kehijau-hijauan.
C.    Manfaat

Rumput gajah (axonopus compressus) merupakan keluarga rumput rumputan, yang telah dikenal manfaatnya sebagai pakan ternak pemamah biak (Ruminansia) yang alamiah di Asia Tenggara. Rumput ini biasanya dipanen dengan cara membabat seluruh pohonnya lalu diberikan langsung, sebagai pakan hijauan untuk kerbau dan sapi.

Selain itu rumput gajah juga bisa dimanfaatkan sebagai mulsa tanah yang baik. dapat juga dijadikan untuk landscape pertamanan, seperti landscape pekarangan rumah, lapangan sepak bola, taman jalan tol, taman perkantoran, rumput taman pabrik dll. lebih dominan di pasang pada taman terbuka.


2.     Kirinyu (Cromolaena odorata )
Description: C:\Users\HP\Downloads\IMG-0571.JPG
A.    Klasifikasi Tanaman
Kingdom              : Plantae
Diviso                   : Magnoliohyta
Kelas                    : Magnoliopsida
Sub-kelas              : Asterales
Familia                 : Asteraceae
Genus                   : Chromolaena
Spesies                 : Chromolaena odorata
B.     Morfologi
Gulma krinyu (Chromolaena odorata L.) termasuk keluarga Asteraceae/ Compositae. Daunnya berbentuk oval, bagian   bawah lebih  lebar, makin ke ujung makin runcing. Panjang daun 6-10 cm dan lebarnya 3-6 cm. Tepi daun bergerigi, menghadap ke pangkal. Letak daun juga berhadap-hadapan. Pada tumbuhan Kirinyu (Chromolaena odorata L) memiliki struktur daun tidak lengkap karena hanya terdiri atas tangkai dan helaian saja dan  Karangan bunga terletak di ujung cabang (terminal). Setiap karangan bunga terdiri atas 20-35 bunga, warna bunga pada saat muda kebiru-biruan, semakin tua menjadi coklat.  Krinyu memiliki batang yang tegak, berkayu, ditumbuhi rambut-rambut halus, bercorak garis-garis membujur yang paralel, tingginya mencapai 100-200 cm, bercabang-cabang dan susunan daun berhadapan. Bentuk tulang-tulang daun yaitu mencapai tepi daun dan bentuk susunan tulangnya yaitu daun bertulang melengkung. Dimana satu tulang di tengah paling besar dan yang lain mengikuti tepi daun (melengkung). Pada tumbuhan Chromolaena odorata memiliki susunan akar berupa akar tunggang, besar dan dalam. kar tunggang tersebut adalah akar tunggang bercabang. Akar ini berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus kebawah, dan bercabang.

C.    Manfaat
Kirinyu (C.odorata), berpotensi juga sebagai insektisida nabati dan bahan pupuk cair organik. Ekstrak Kirinyu dapat dijadi bahan pestisida terhadap ulat grayak, ulat jengkal, ulat buah, ulat tritip atau ulat kubis dan hama tanaman padi. Tumbuhan Kirinyu juga dapat digunakan sebagai pakan ternak, namun harus melalui proses pengolahan seperti pengeringan dan penumbukan. Kirinyu mengandung Pas (Pryrrolizidine Alkaloids) sebagai racun, dan kandungan ini menyebabkan tanaman ini berbau menusuk, rasa pahit, sehingga bersifat repellent dan juga mengandung allelopati. Kirinyu (Chromolaena odorata) adalah salah satu tumbuhan yang dapat digunakan sebagai larvasida alami.
D.    Penyebaran
Krinyu berasal dari Amerika Tengah, tetapi kini telah tersebar di daerah tropis dan subtropik dan diperkirakan telah ada di Indonesia sebelum tahun 1912. Gulma ini tidak hanya ditemukan di Pulau Jawa tetapi juga ditemukan di seluruh Indonesia seperti di Sumatra, di Kalimantan, di Lombok, Sumbawa dan Flores. Tidak hanya di Asia dan Afrika, gulma ini juga ternyatasudah masuk ke Australia. Laporan Pheloung dalam Prawiradiputra (2007),  menunjukkan bahwa pada tahun 1994 gulma ini telah berada di Queensland, bahkan kini digolongkan pada gulma kelas pertama, yaitu gulma yang mendapat prioritas untuk dikendalikan.



3.     Meniran (Phyllanthus niruri )
Description: C:\Users\HP\Downloads\IMG-0565.JPG
A.    Klasifikasi
Kingdom: Plantae
 Super Divisi: Spermatophyta
 Divisi: Magnoliophyta
 Kelas: Magnoliopsida
 Ordo: Euphorbiales
 Famili: Euphorbiaceae
 Genus: Phyllanthus
 Spesies: Phyllanthus niruri L.

B.     Morfologi Tumbuhan

Herbal tahunan 30-60 cm, cukup gundul, batang bercabang sering di pangkalan. Daun: Banyak, distichous sbsessile sering imbricating, tumpul lonjong elips. Stipules ini, sangat akut. Meniran mempunyai akar tunggang dan sepasang bunga, yaitu bunga jantan yang keluar di bawah ketiak daun dan bunga betina yang keluar di atas ketiak daun. Daun meniran mirip dengan daun asam, berbentuk lonjong dan tersusun majemuk.
C.    Manfaat

Masyarakat Dayak menggunakan tumbuhan ini sebagai obat kudis dan luka dengan cara akarnya direbus dan airnya diminum sedangkan daunnya dibuat pupur yang dioleskan ke bagian kulit yang sakit. Tumbuhan ini mengandung filatin, hipofilatin, kalium, damar dan tanin. Filatin dan hipofilatin berkhasiat melindungi sel hati dari zat toksik (hepatoprotektor). Bagian yang digunakan adalah herba segar atau yang telah dikeringkan dengan cara diangin-anginkan. Simplisia kering dapat disimpan dan digunakan jika diperlukan.
Herba digunakan untuk pengobatan: bengkak, busung perut (asites), protein dalam air seni akibat radang ginjal, infeksi dan batu saluran kencing, kencing nanah, menambah nafsu makan pada anak yang berat badannya kurang, diare, radang usus (enteritis), radang mata merah (konjungtivitas), radang hati (hepatitis), sakit kuning (jaundice), radang selaput lendir mulut (sariawan), digigit anjing gila dan rabun senja.


4.     Synedrella nodiflora
Description: C:\Users\HP\Downloads\IMG-0554.JPG

A.    Klasifikasi Synedrella nodiflora

Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledon
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Synedrella
Spesies : Synedrella

B.     Morfologi Tumbuhan

Perkecambahan biji S. nodiflora adalah epigeal. Panjang hipokotil 8-19 mm, sering keungu-unguan, dan sedikit berambut. Kotiledon berbentuk bulat panjang, dengan panjang 6-8 mm, sering kemerah-merahan atau keungu-unguan dan berbatang pendek. Sepasang daun muda mirip dengan daun dewasa tetapi lebih kecil. S. nodiflora tumbuh di semua habitat tropis dan subtropis dengan kelembaban tanah yang cukup untuk kecepatannya dalam perkecambahan, pertumbuhan, pembungaan dan pembentukan biji. Tumbuh dengan subur pada area dengan kelembaban tanah dan udara yang tinggi (tetapi bukan pada titik jenuh kelembaban tanah)

    S. nodiflora bercabang tegak, herbal dengan tinggi 30-80 cm. Sistem perakaran serabut, biasanya dengan cabang yang kuat. Tumbuh tegak, batang biasanya berkayu, percabangan dikotom dari dasar tumbuhan, cenderung memiliki internodus yang panjang dan bengkak, membulat atau sedikit kaku, lembut, seringkali berambut, dan biasanya dengan tinggi sekitar 50 cm. Bagian batang yang lebih bawah mungkin tumbuh akar pada bagian nodusnya, khususnya di daerah yang basah atau lembab

   Daun tumbuh berhadapan dengan panjang 4-9 cm, berbentuk elips sampai bulat dengan tiga tulang daun yang tampak jelas dan dengan tepi beringgit, berambut dengan tangkai daun yang pendek dan menempel pada batang secara selang-seling. Bunga tumbuh dengan rangkaian mahkota yang kecil dari 2-8 bunga majemuk pada nodus dan seluruh ujung yang lebih tinggi ketiga dari tumbuhan, tiap bunga majemuk terdiri dari beberapa daun bunga yang tegak dengan panjang 3-5 mm dan keliling 5-6 mm, setiap panjang 3-4 mm dengan daun bungan berwarna kuning.

C.    Manfaat
Daun yang muda kadang-kadang dimanfaatkan sebagai lalab. Daun yang digiling halus bersama daun bandotan (Ageratum conyzoides), daun cente manis (Lantana camara), dan kapur sirih, dioleskan untuk menghangatkan perut yang sakit. Tumbuhan ini juga digunakan sebagai obat gosok untuk meringankan rematik









5.     Cyperus kyllinga 
Description: C:\Users\HP\Downloads\IMG-0682.jpg

A.    Klasifikasi
Kingdom         : Plantae
Divisio            : Spermatophyta
Subdivisio       : Angiospermae
Kelas               : Monocotyledoneae
Ordo                : Cyperales
Family             : Cyperaceae
Genus              : Cyperus
Spesies            : Cyperus kyllinga 
B. Morfologi
Menderong tergolong gulma semusim, atau kadang-kadang musiman, dengan akar serabut, akar merah kekuningan 15-75; tinggi 10-70 cm. Batang bangun segitiga tajam, berberkas, licin, tinggi 5-80 cm. Daun : bangun garis, lemah, ujung dan pangkal meruncing dengan lebar 3-8 mm; selubung kemerahan atau coklat keunguan, membungkus di pangkal batang. Perbungaan : bunga majemuk payung terdiri dari banyak anak bulir yang gepeng dengan panjang 3-10 mm. Buah dengan tipe nut (buah keras) 1,0-1,5 mm dengan sisi yang sedikit cekung, dan mengkilap coklat tua sampai hitam. Menderong berkembang biak dengan cepat karena dapat menghasilkan 3.000-5.000 biji per individu.
D.    Penyebaran
Menderong merupakan gulma penting dan tersebar luas di Asia bagian selatan dan tenggara (seperti : Bangladesh, Cambodia, India, Indonesia, Lao PDR, Malaysia, Myanmar, Nepal, Pakistan, Filipina, Srilanka, Thailand dan Vietnam); menjadi inang hama penyakit; dan tumbuh subur di sawah, lahan kering dan perkebunan.
E.     Manfaat
Rumput teki mengandung banyak senyawa kimia seperti minyak aromatik, alkaloid, mineral, vitamin, kalsium, fosfor, natrium, karbonat dan lain sebagainya. Dari kesemua kandungan tersebut memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Berikut manfaat dan khasiat rumput teki bagi kesehatan:
1.      Mengobati penyakit kulit
Rumput teki digunakan dalam mengobati penyakit kulit terkait seperti kudis, eksim, kutu air hingga panu. Tanaman ini bekerja dengan membantu mengurangi rasa gatal. Anda cukup merajang atau melumatkan daun rumput teki dan aplikasian pada daerah yang terkena penyakit kulit.

2.      Mengobati sakit mata
Ekstrak dari akar rumput  teki mampu meringankan gejala mata konjungtivitis, untuk mengurangi rasa sakit dan kemerahan.

3.      Merawat Kulit
Extrapone adalah formulasi khusus dari rumput teki yang digunakan untuk mencerahkan kulit dan telah banyak digunakan pada produk kecantikan. Akar rumput teki juga telah ditemukan memiliki sifat anti-penuaan untuk kulit. Selain itu, ekstrak akar rumput teki juga mampu menghilangkan bintik-bintik hitam pada wajah.

4.      Mengobati gejala PMS Senyawa yang terdapat pada rumput teki mampu menormalkan gannguan pada payudara saat menstruasi dan menjaga suhu tub
uh tetap normal. Anda bisa membuat sendiri ramuan dari umbi rumput teki. Bilas dan bersihkan umbi rumput teki, lumatkan dan masukkan dalam panci berisi air hingga mendidih. Anda bisa meminum ramuan hasil rebusan tersebut.

Ada Apa Dengan Kopi (AADK)- Cerita Kopi

Coffe & eatery di surabaya   Ada Apa Dengan Kopi (AADK) berlokasi di Jalan Tegalsari Nomor 24, Kedungdoro, Tegalsari, Surabaya, Jawa...