Senin, 15 Mei 2017

PERBEDAAN SISTEM RESPIRASI HEWAN AVERTEBRATA DAN VERTEBRATA



PERBEDAAN SISTEM RESPIRASI HEWAN AVERTEBRATA DAN VERTEBRATA

A.    Latar Belakang
Bernapas yaitu proses menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Oksigen tersebut digunakan dalam perombakan zat-zat makanan sehingga menghasilakan energi. Jadi, pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh.
Untuk pernapasan hewan-hewan tertentu memiliki alat pernapasan. Alat-alat pernapasan tersebut berperan dalam proses pemasukan oksigen dari lingkungan luar dalam tubuh serta pengeluaran karbondioksida dari tubuh ke luar lingkungan. Alat-alat pernapasan pada hewan berbeda-beda sesuai dengan perkembangan struktur tubuh dan tempat hidupnya.
            Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang satu dengan hewan yang lain, ada yang berupa paru-paru, insang, kulit, trakea, dan paru-paru buku, bahkan ada beberapa organisme yang belum mempunyai alat khusus sehingga oksigen berdifusi langsung dari lingkungan ke dalam tubuh, contohnya pada hewan bersel satu, porifera, dan coelenterate. Pada ketiga hewan ini oksigen berdifusi dari lingkungan melalui rongga tubuh.
      Sedangkan Sistem pernapasan pada manusia meliputi berbagai organ pernapasan. Jalur pernapasan pada      manusia yaitu rongga hidung - faring - trakea - bronkus - bronkiolus - alveolus - sel-seltubuh.

B.   Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Apa saja organ pernapasan pada hewan?
2.      Jelaskan pengaturan respirasi dan pertukaran gas!
3.      Jelaskan mekanisme respirasi pada vertebrata dan invertebrata!


SISTEM PERNAPASAN LABA-LABA
Laba-laba (Arachnida) bernapas dengan paru-paru buku. Paru-paru buku ini merupakan invaginasi (pelekukan ke dalam) abdomen. Paru-paru buku memiliki banyak lamela seperti halaman buku yang dipisahkan oleh batang-batang sehingga udara dapat bergerak bebas Udara dari luar, masuk melalui spirakel secara difusi Keluar masuknya udara disebabkan oleh gerakan otot yang terjadi secara teratur.. Selanjutnya, udara masuk di antara sel-sel lamela dan berdifusi dengan pembuluh darah di sekitar lamela.
pernapasan paru paru buku laba laba




https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjX47WfESkFSBYO3RBDgPDI4SvBT2Wg5YKnDOCni9bz_aURXg-G7-iSCyjPoZHTsAqWdPmUgb51das23hSfiMVKmRunEw1O5tiRv0o5XO7gHpWw8TEQt036H5Z3v1X21JE4uQejYsJCEEo/s400/sistem+pernapasan+pada+laba+laba.jpg
.





Organ Pernapasan pada Laba-laba
Laba-laba yang hidup di darat memiliki organ pernapasan berupa paru-paru buku, sedangkan jika hidup di air bernapas dengan insang buku. Paru-paru buku memiliki gulungan yang berasal dari invaginasi perut. Masing-masing paru-paru buku ini memiliki lembaran-lembaran tipis (lamela) yang tersusun berjajar. Paru-paru buku ini juga memiliki spirakel tempat masuknya oksigen dari luar. Keluar masuknya udara disebabkan oleh gerakan otot yang terjadi secara teratur.

Baik insang buku maupun paru-paru buku keduanya mempunyai fungsi yang sama seperti fungsi paru-paru pada vertebrata.
Paru-paru buku merupakan lekukan ke dalam dari permukaan tubuh dan di dalamnya membentuk helaian-helaian dalam sebuah rongga. Helaian tadi menempati sebuah ruang dan mempunyai lubang ke luar ( spirakel). Pada beberapa jenis, spirakel dapat ditutup dan dibuka untuk mencegah kehilangan air da pada beberapa jenis lain otot dapat menggerakan paru-paru buku sehingga terjadi ventilasi udara.
Alat Pernapasan pada Kalajengking dan Laba-laba
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4jegggfoOMCQUwuxIuXIfnBYLhld8rCikCaJoBPrHXyuPn8UXSKEtR6rtYEvxuaLxJE2cKN6TnsUnVZol2Wfrp6tygY8hA5DYn6yWP_9jayRIno-pdXWzz2bfGyJSWT4eB_muLGYOTpYI/s1600/paruparu+buku.JPG
Kalajengking dan laba-laba besar (Arachnida) yang hidup di darat memiliki alat pernapasan berupa paru-paru buku, sedangkan jika hidup di air bernapas dengan insang buku.

            Paru-paru buku memiliki gulungan yang berasal dari invaginasi perut. Masing-masing
paru-paru buku ini memiliki lembaran-lembaran tipis (lamela) yang tersusun berjajar. Paruparu buku ini juga memiliki spirakel tempat masuknya oksigen dari luar. Keluar masuknya udara disebabkan oleh gerakan otot yang terjadi secara teratur. Baik insang buku maupun paru-paru buku keduanya mempunyai fungsi yang sama seperti fungsi paru-paru pada vertebrata.
Arthropoda merupakan segolongan hewan yang berhasil sebagai penghuni darat. Rangka luar yang tidak dapat ditembus air melindungi dirinya dari kekeringan. Chelicerata tingkat rendah seperti Limulus hidup di air dan mempunyai insang buku sedamgkan pada Chelicerata tingkat tinggi mempunyai paru-paru buku.

            Paru-paru buku merupakan lekukan ke dalam dari permukaan tubuh dan di dalamnya membentuk helaian-helaian dalam sebuah rongga. Helaian tadi menempati sebuah ruang dan mempunyai lubang ke luar ( spirakel). Pada beberapa jenis, spirakel dapat ditutup dan dibuka untuk mencegah kehilangan air da pada beberapa jenis lain otot dapat menggerakan paru-paru buku sehingga terjadi ventilasi udara.

            Beberapa jenis Arachnida mempunyai system pernafasan dengan trakea. Trakea merupakan invaginasi atau lekukankedalam dari ektoberm dan umumnya mempunyai lubang ke luar yang disebut spirakel. Bentuknya berupa pembuluh yang silindris yang mempunyai lapisan kitin. Trakea ini memiliki cabang-cabang dan cabang ini disebut dengan trakeolus. Trakeolus ini pada ujungnya buntu dan berisi udara atau kadang-kadang cairan.

System trakea merupakan system untuk pengambilan O2 dan mendistribusikan tubuh kemudian mengeluarkan CO2. Udara masuk trakea dengan cara difusi melalui spirakel.


Sistem respirasi adalah suatu proses pertukaran gas oksigen (O2) dari udara oleh organisme hidup yang digunakan untuk serangkaian metabolisme yang akan menghasilkan karbondioksida (CO2) yang harus dikeluarkan, karena tidak dibutuhkan oleh tubuh. Setiap makhluk hidup melakukan pernafasan untuk memperoleh oksigen O2 yang digunakan untuk pembakaran zat makanan di dalam sel-sel tubuh. Alat pernafasan setiap makhluk tidaklah sama, pada hewan invertebrata memiliki alat pernafasan dan mekanisme pernafasan yang berbeda dengan hewan vertebrata. Ada dua jenis respirasi yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup yaitu respirasi internal dan respirasi eksternal. Respirasi internal adalah proses absorpsi oksigen dan pelepasan karbon dioksida dari sel. Sedangkan respirasi eksternal adalah proses penggunaan oksigen oleh sel tubuh dan pembuangan sisa hasil metabolisme selyang berupa O2 (Isnaeni, 2006).

SISTEM PERNAFASAN PADA BURUNG
Sistem respirasi pada unggas (ayam) terdiri dari nasal cavities, larynx, trachea (windpipe), syrinx (voice box), bronchi, bronchiale dan bermuara di alveoli. Oleh karena unggas memerlukan energi yang sangat banyak untuk terbang, maka unggas memiliki sistem respirasi yang memungkinkan untuk berlangsungnya pertukaran oksigen yang sangat besar per unit hewan.Untuk melengkapi kebutuhan oksigen yang tinggi tersebut maka anatomi dan fisiologi sistem respirasi unggas sangat berbeda dengan mammalia.Perbedaan utama adalah fungsi paru-paru.Pada mammalia, otot diafragma berfungsi mengontrol ekspansi dan kontraksi paru-paru.Unggas tidak memiliki diafragma sehingga paru-paru tidak mengembang dan kontraksi selama ekspirasi dan inspirasi.Paru-paru hanyalah sebagai tempat berlangsungnya pertukaran gas di dalam darah (Sembiring, 2009).
SISTEM PERNAFASAN (RESPIRASI) PADA UNGGAS
Pada burung, tempat berdifusinya gas pernapasan hanya terjadi di paru-paru. Paru-paru burung berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga dada yang dilindungi oleh tulang rusuk. Jalur pernapasan pada burung berawal di lubang hidung. Pada tempat ini, udara masuk kemudian diteruskan pada celah tekak yang terdapat pada dasar faring yang menghubungkan trakea. Trakeanya panjang berupa pipa bertulang rawan yang berbentuk cincin, dan bagian akhir trakea bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Dalam bronkus pada pangkal trakea terdapat syrink yang pada bagian dalamnya terdapat lipatan-lipatan berupa selaput yang dapat bergetar. Bergetarnya selaput itu menimbulkan suara. Bronkus bercabang lagi menjadi mesobronkus yang merupakan bronkus sekunder dan dapat dibedakan menjadi ventrobronkus (di bagian ventral) dan dorsobronkus ( di bagian dorsal). Ventrobronkus dihubungkan dengan dorsobronkus, oleh banyak parabronkus (100 atau lebih).
Parabronkus berupa tabung tabung kecil. Di parabronkus bermuara banyak kapiler sehingga memungkinkan udara berdifusi. Selain paru-paru, burung memiliki 8 atau 9 perluasan paru-paru atau pundi-pundi hawa (sakus pneumatikus) yang menyebar sampai ke perut, leher, dan sayap. Pundi-pundi hawa berhubungan dengan paru-paru dan berselaput tipis. Di pundi-pundi hawa tidak terjadi difusi gas pernapasan; pundi-pundi hawa hanya berfungsi sebagai penyimpan cadangan oksigen dan meringankan tubuh. Karena adanya pundi-pundi hawa maka pernapasan pada burung menjadi efisien. Pundi-pundi hawa terdapat di pangkal leher (servikal), ruang dada bagian depan (toraks anterior), antara tulang selangka (korakoid), ruang dada bagian belakang (toraks posterior), dan di rongga perut (kantongudara abdominal).
            Masuknya udara yang kaya oksigen ke paru-paru (inspirasi) disebabkan adanya kontraksi otot antartulang rusuk (interkostal) sehingga tulang rusuk bergerak keluar dan tulang dada bergerak ke bawah. Atau dengan kata lain, burung mengisap udara dengan cara memperbesar rongga dadanya sehingga tekanan udara di dalam rongga dada menjadi kecil yang mengakibatkan masuknya udara luar. Udara luar yang masuk sebagian kecil tinggal di paru-paru dan sebagian besar akan diteruskan ke pundi- pundi hawa sebagai cadangan udara.
            Udara pada pundi-pundi hawa dimanfaatkan hanya pada saat udara di paru-paru berkurang, yakni saat burung sedang mengepakkan sayapnya. Saat sayap mengepak atau diangkat ke atas maka kantung hawa di tulang korakoid terjepit sehingga oksigen pada tempat itu masuk ke paru-paru. Sebaliknya, ekspirasi terjadi apabila otot interkostal relaksasi maka tulang rusuk dan tulang dada kembali ke posisi semula, sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar dari tekanan di udara luar akibatnya udara dari paru-paru yang kaya karbon dioksida keluar. Bersamaan dengan mengecilnya rongga dada, udara dari kantung hawa masuk ke paru-paru dan terjadi pelepasan oksigen dalam pembuluh kapiler di paru-paru. Jadi, pelepasan oksigen di paru-paru dapat terjadi pada saat ekspirasi maupun inspirasi.
A.        Organ-organ yang berkaitan dalam sistem pernafasan pada unggas, yaitu:
1.         Nares Anteriores (lubang hidung), berjumlah sepasang terdapat pada pangkal rostrum bagian dorsal.
2.         Nares Posteriores, lubang pada palatum, hanya 1 buah, terletak di tengah.
3.         Glottis, terletak tepat di belakang pangkal lidah dan melanjutkan kecaudal, ke dalam larynx.
4.         Larink, bagian yang disokong oleh cartilago cricoidea, dan cartilago arytenoidea yang berjumlah sepasang.
5.         Trachea adalah lanjutan larynx ke arah caudal.
6.         Bronchus adalah percabangan trachea ke kanan dan ke kiri, disebut Bronchus dexter dan sinister.
7.         Pulmo, terdapat pada ujung-ujung bronchi berjumlah sepasang, melekat pada dinding dorsal thorax. Pulmo ini dibungkus oleh selaput yang disebut pleura.
8.         Syrinx tersusun dari beberapa annulus trachealis yang paling caudal dan annulus bronchialisyang paling cranial.

B. Fungsi utama dari sistem respirasi, yaitu:
1.         Sebagai jalur untuk keluar masuknya udara dari luar ke paru-paru.
2.         Menyediakan oksigen untuk darah dan mangambil karbondioksida dari dalam darah.
3.         Sumber produksi suara termasuk untuk berbicara, menyanyi, dan bentuk komunikasi lainnya.

C.        Sistem mekanisme pernafasan pada unggas (burung) menjadi dua macam, yaitu:
1.         Pernafasan pada waktu istirahat.
Pernapasan pada burung di saat hinggap adalah sebagai berikut. Burung mengisap udara lalu udara mengalir lewat bronkus ke pundi-pundi hawa bagian belakang bersamaan dengan itu udara yang sudah ada di paru-paru mengalir ke pundi – pundi hawa, udara di pundi-pundi belakang mengalir ke paru-paru lalu udara menuju pundi – pundi hawa depan. Adapun fase-fase yang terjadi ketika pernafasan istirahat, yaitu:
a.         Fase inspiratio, pada fase ini costae bergerak ke arah cranioventral, sehingga cavum thornealis membesar, pulmo mengembang sehingga udara masuk ke dalam pulmo.
b.         Fase expiratio, pada fase ini costae kembali ke kedudukan semula, cavum thornealis mengecil. Polmu mengempis, udara keluar dari pulmo.
2.         Pernafasan pada waktu terbang.
Saat terbang pergerakan aktif dari rongga dada tidak dapat dilakukan karena tulang dada dan tulang rusuk merupakan pangkal perlekatan otot yang berfungsi untuk terbang.Pada saat terbang, kantung udara berperan sangat penting.Inspirasi dan ekspirasi dilakukan bergantian oleh kantung udara di antara tulang coracoid (interclavicular sac) dan kantung udara di bawah tulang ketiak (subsapular sac).Saat mengepakan sayap (sayap diangkat ke atas), kantong udara di antara tulang coracoid terjepit sehingga udara kaya oksigen pada bagian itu masuk ke paru-paru (inspirasi).Saat sayap terkepak turun, kantung udara di bawah ketiak terjepit sementara kantung udara di antara tulang coracoid mengembang, sehingga udara masuk ke kantung udara di antara coracoid (ekspirasi). Semakin tinggi burung terbang, maka semakin cepat kepakan sayapnya, karena kadar oksigen pada udara di lapisan atassemakin kecil atau menipis.

Sistem respirasi adalah suatu proses pertukaran gas oksigen (O2) dari udara oleh organismehidup yang digunakan untuk serangkaian metabolisme yang akan menghasilkan karbondioksida (CO2) yang harus dikeluarkan, karena tidak dibutuhkan oleh tubuh. Sistem respirasi pada unggas (ayam) terdiri dari nasal cavities, larynx, trachea (windpipe), syrinx (voice box), bronchi, bronchiale dan bermuara di alveoli.Sistem respirasi burung tidak memiliki diafragma, melainkan, udara berpindah dan keluar dari sistem pernapasan melalui perubahan tekanan pada kantung udara. Otot yang berada di dada menyebabkan sternum yang akan mendorong ke luar. Hal ini mengakibatkan tekanan negatif di udara kantung, sehingga udara memasuki sistem pernapasan.
 Respirasi berfungsi menyediakan permukaan untuk pertukaran gas antara udara dan sistem aliran darah, sebagai jalur untuk keluar masuknya udara dari luar ke paru-paru, melindungi permukaan respirasi dari dehidrasi, perubahan temperatur, dan berbagai keadaan lingkungan yang merugikan atau melindungi sistem respirasi itu sendiri dan jaringan lain dari patogen dan sebagai sumber produksi suara termasuk untuk berbicara, menyanyi, dan bentuk komunikasi lainnya.

KANGGURU SPH



TUGAS
STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN HEWAN
KANGGURU

LOGO-UR-TERBARU.png
NAMA :
INTAN SARI NURAINI (1603122536)
RIZKI HIDAYAT (1603114866)
AT THAHIRAH ()

KELAS  :   BIOLOGI B

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS RIAU
2017
KANGGURU
Kanguru
Mengenal Hewan Kangguru (Kanguru), Hewan Berkantung khas Australia


    Kanguru atau kangguru adalah hewan mamalia yang memiliki kantung (marsupialia). Hewan ini termasuk hewan khas Australia. Kata kanguru diambil dari bahasa Aborigin gangguru. Hewan ini termasuk hewan golongan marsupial ( hewan berkantung ). Hal ini karena kangguru betina mempunyai kantung yang ada di bagian depan perut untuk memelihara anaknya sewaktu kecil. Kanguru adalah mamalia marsupial terbesar, yang digolongkan pada keluarga Makropodidae. Ia dapat meloncat dengan kaki belakang secara stabil dengan kecepatan 20-25 km per jam. Jika berjalan lamban, ekornya berfungsi sebagai kaki ketiga. Kebanyakan kanguru berjalan dengan kedua kaki bergerak bersamaan, bukan kiri kanan, kiri kanan. Ia pun bisa bertahan tanpa minum air selama berbulan-bulan karena memiliki kantong minuman. Ia adalah pemakan rumput dan dedaunan.

Kingdom:
Filum:
Kelas:
Subkelas:
Ordo:
Subordo:
Famili:
Genus:
Macropus
sebagian
Spesies


Ada tiga spesies kanguru:
1.      Kanguru Merah
Kanguru Merah adalah hewan marsupial terbesar yang masih hidup. Apabila berdiri tingginya dapat mencapai lebih dari 2 meter dan bobotnya mencapai 90 kg. Kanguru jenis ini biasanya bergerak dalam kelompok besar. Mereka tidur di kala siang yang hawanya paling panas. Apabila tidak ada air, mereka akan mencari kelembaban dari tumbuhan hijau. Mereka juga hanya akan berkembangbiak apabila ada hujan dan tumbuh tanaman baru.

2.      Kanguru Abu-abu Timur
Kanguru Abu-abu Timur dapat ditemukan di daerah subur Australia bagian timur. Jenis kanguru ini mungkin yang sering dilihat dan diketahui orang – orang pada umumnya. Karena kangguru ini memiliki warna abu – abu. Sama seperti warna koala yang juga merupakan salah satu hewan khas Australia

3.      Kanguru Abu-abu Barat
Kanguru Abu-abu Barat dapat ditemukan di Australia bagian barat, Australia bagian selatan yang dekat dengan pantai dan basin Sungai Darling. Kanguru Abu-abu sangat banyak jumlahnya. Mereka hidup di hutan-hutan eukaliptus yang terbuka dan di daerah berumput. Mereka memakan rumput


A.       Morfologi kangguru

  Kangguru mempunyai kepala yang kecil, berbulu, dan bermoncong Di bagian kepala terdapat sepasang mata, sepasang telinga, hidung, dan mulut. Di dalam mulut terdapat lidah dan gigi kanguru mempunyai tiga geraham palsu kanguru mempunyai empat geraham sejati hanya memiliki tiga buah. Gigi seri berbentuk pahat atau kapak, sedangkan gigi taringnya tajam. Gigi-gigi palsu selalu berlainan, bentuknya juga biasanya lebih kecil dari yang sejatiMereka bias menggerakan kupingnya dari depan ke belakang mengikuti suara.kemampuan ini sangat menolong mereka dari bahaya, terutama pemangsa.
  Kaki belakang kangguru ukuranya lebih besar dari kaki depan. Kaki ini digunakan untuk melompat dan menyelamatkan diri dari musuh dan kanguru memiliki telapak kaki yang dilengkapi otot-otot yang di desai khusus untuk melompat, oleh karena itu kanguru dapat melompat dengan sangat cepat. Adapun kaki depanya digunakan untuk menarik daun atau menggali tanah saat mencari air. Di bagian ventral tubuh terdapat kantung, kantung mempunyai fungsi ganda, yaitu sebagai kandungan kedua dan sebagai tempat terdapatnya puting susu. Kantung yang berada di perut inilah yang merupakan keistimewaan kanguru, Terdapat empat macam puting dalam kantong induk kangguru. Dari ke empat putting tersebut memiliki ukuran dan bentuk yang sama namun mengandung jenis susu yang berbeda-beda sesuai keperluan bayi kanguru. Bayi kangguru yang baru lahir mengisap puting yang berisi susu dengan suhu dan jumlah lemak yang tepat bagi bayi baru lahir. Ekor kangguru kuat dan berotot. Ekor ini berfungsi sebagai penopang keseimbangan kangguru saat berdiri.Di bagian ekor, terdapat ekor, lubang anus, dan organ reproduksi bagian luar.

B.    Anatomi kangguru
   Pada bagian anatomi mamalia umumnya terdapat jantung (cor) sempurna yang terbagi atas empat ruangan (dua auricula, dua ventricula), hanya archus aorticus sinistrum masih ada, erythrocytnya tidak berinti, biasanya bulat. Pernafasannya hanya dengan pulmo (paru-paru), larynx mempunyai tali suara, memiliki musculus  diaphragmaticus yang sempurna  memisahkan pulmo dan cor dengan rongga abdominalis.Memiliki vesica urinaria,hasil ekskresi berupa cairan urine.Memiliki 12 nervikranialis,otak berkembang baik. Kedua cerembrum dan cerebellum besar. Suhu tubuh tetap (homoiotherm). Pada hewang jantan memiliki alat kopulasi berupa penis,testis umumnya terdapat dalam scrotum yang terletak di luar abdomen. Fertilisasi terjadi dalam,telur biasanya kecil tanpa cangkok  dan tinggal dalam uterus untuk tumbuh selanjutnya memiliki mebrana embrionyca (amniom dan corium),biasanya memiliki plasenta yang menghubungkan embrio dengan dingding uterus yang di gunakan untuk nutrisi dan respirasi anaknya di asuh setelah lahir dan di susui.

C.    System koordinasi

  Sistem koordinasi atau system saraf pada kangguru dan mamalia lainya secara general memiliki tingkat perkembangan yang lebih tinggi dari kelas lain. Serebrum berukuran lebih besar jika dibandingkan keseluruhan bagian otak. Serebellum juga berukuran lebih besar dan berlobus lateral 2 buah. Lobus optikus ada 4 buah, setiap bagian lateralnya dibagi oleh alur transversal menjadi lobus anterior dan posterior. Otak (Encephalon) terdiri dari beberapa bagian yang hampir sama dengan vertebrata yang lain, seperti prosencephalon, lobus opticus, cerebellum dan medulla oblongata.

D.    Integumen

   Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat atau lender).

 FUNGSI KULIT
  Kulit memiliki banyak fungsi, yang berguna dalam menjaga homeostasis tubuh. Fungsi-fungsi tersebut dapat dibedakan menjadi :
Ø  Sebagai pelindung atau alat proteksià lapisan kulit bagian luar relative impermeable terhadap air, untuk mencegah penguapan yang berlebihan.
Ø  Sebagai tempat eksteroreseptoràpada bagian dermis kulit terdapat reseptor berupa akhiran saraf bebas atau badan-badan sensoris yang dapat menerima berbagai macam rangsang dari lingkungan eksternal.
Ø  Sebagai alat ekskretori Ã pada kulit banyak terdapat kelenjer-kelenjer keringat dan kelenjer-kelenjer lemak yang berfungsi membantu membuang sisa-sisa hasil metabolism baik berupa air, lipida atau garam-garam keluar tubuh.
Ø  Sebagai alat nutrisi dan cadangan makananàyaitu terdapat kelenjer mammae (kelenjer susu) yang digunakan oleh mamalia untuk nutrisi bagi hewan muda atau yang baru lahir. Dan kulit tempat penyimpanan cadangan makanan (energi), yang berupa lemak.

            Kangguru memliki integumen yang terdiri dari 3 lapisan: paling luar adalah epidermis, yang tengah adalah dermis, dan paling dalam adalah hipodermis.

STRUKTUR KULIT
Kulit tersusun atas lapisan epidermis, lapisan dermis, dan lapisan hypodermis :
1) Epidermis
 Epidermis Kangguru biasanya terdiri atas 30 lapis sel yang berfungsi menjadi lapisan tahan air. Sel-sel terluar dari lapisan epidermis ini sering terkelupas epidermis bagian paling dalam sering membelah dan sel anakannya terdorong ke atas (ke arah luar)..Epidermis yang merupakan lapisan terluar terdiri atas stratum korneum, stratum lusidum.stratum granulosum, dan stratum germinativum. Stratum korneum tersusun dari sel-sel mati dan selalu mengelupas.Stratum lusidum tersusun atas sel-sel yang tidak berinti dan berfungsi mengganti stratum korneum.Stratum granulosum tersusun atas sel-sel yang berinti dan mengandung pigmen melanin.Stratum germinativum tersusun atas sel-sel yang selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar.
·                     Stratum korneum, merupakan lapisan zat tanduk, mati dan selalu mengelupas. 
·                     Stratum lusidium, merupakan lapisan zat tanduk
·                     Stratum granulosum, mengandung pigmen 
·                     Stratum germonativum, selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar
2) Dermis
Dermis, memiliki ketebalan 15-40 kali dibanding epidermis. Dermis terdiri dari berbagai komponen seperti pembuluh darah dan kelenjar Lapisan ini mengandung pembuluh darah, akar rambut, ujung syaraf, kelenjar keringat, dan kelenjar minyak.Kelenjar keringat menghasilkan keringat.Keringat mengandung air, garam, dan urea. Fungsi lain sebagai alat ekskresi adalah sebgai organ penerima rangsangan, pelindung terhadap kerusakan fisik, penyinaran, dan bibit penyakit, serta untuk pengaturan suhu tubuh.

Pada suhu lingkunga tinggi (panas), kelenjar keringat menjadi aktif dan pembuluh kapiler di kulit melebar. Melebarnya pembuluh kapiler akan memudahkan proses pembuangan air dan sisa metabolisme. Aktifnya kelenjar keringat mengakibatkan keluarnya keringat ke permukaan kulit dengan cara penguapan. Penguapan mengakibatkan suhu di permukaan kulit turun sehingga kita tidak merasakan panas lagi. Sebaliknya, saat suhu lingkungan rendah, kelenjar keringat tidak aktid dan pembuluh kapiler di kulit menyempit. Pada keadaan ini darah tidak membuang sisa metabolisme dan air, akibatnya penguapan sangat berkurang, sehingga suhu tubuhtetap dan tubuh tidak mengalami kendinginan. Keluarnya keringat dikontrol oleh hipotamulus. Dermis terletak di bawah epidermis. Lapisan ini mengandung akar rambut, pembuluh darah, kelenjar, dan saraf. Kelenjar yang terdapat dalam lapisan ini adalah kelenjar keringat (glandula sudorifera) dan kelenjar minyak (glandula sebasea). Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang di dalamnya terlarut berbagai macam garam. terutama garam dapur. Keringat dialirkan melalui saluran kelenjar keringat dan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui poripori. Di dalam kantong rambut terdapat akar rambut dan batang rambut. Kelenjar minyak berfungsi menghasilkan minyak yang berfungsi meminyaki rambut agar tidak kering. Rambut dapat tumbuh terus karena mendapat sari-sari makanan pembuluh kapiler di bawah kantong rambut. Di dekat akar rambut terdapat otot penegak rambut.
·                     Akar rambut 
·                     Pembuluh darah 
·                     Syaraf
·                     Kelenjar minyak (glandula sebasea) 
·                     Kelenjar keringat (glandula sudorifera)
·                     Lapisan lemak, terdapat di bawah dermis yang berfungsi melindungi tubuh dari pengaruh suhu luar
3) Hipodermis
Hipodermis terletak di bawah dermis. Lapisan ini banyak mengandung lemak. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan, pelindung tubuh terhadap benturan, dan menahan panas tubuh. ,. Hipodermis tersusun atas jaringan adiposa dan berfungsi untuk menyimpan lemak, penahan benturan, dan insulasi. Ketebalan lapisan ini bervariasi pada setiap spesies.

E.     System gerak pada kangguru

  Kanguru merupakan hewan yang unik, dia bergerak dengan cara melompat, kanguru mampu melompat dengan kecepatan 20-25 km/jam ( kategori lambat ), 40-45 km/jam ( umumnya ), 70km/jam ( cepat ). Kanguru dapat melompat seperti itu karena didukung oleh struktur kaki terutama telapak kakinya yang dibentuk oleh otot tebal yang juga dapat memantul-mantul, selain bergerak kanguru juga bisa berlari dengan langkahan selang-seling kaki yang tidak menapak di tanah, jadi seolah-olah seperti melompat, jika sedang berjalan seperti itu, kanguru memerlukan bantuan dari ekornya untuk mengibas ke kiri dan ke kanan. Kanguru tidak dapat berjalan mundur dikarenakan struktur tubuhnya yang melengkung ke depan dan struktur ekornya yang berotot.


F.     System pencernaan

  Sistem pencernaan terdiri dari kelenjar pencernaan dan organ pencernaan. Kelenjar pencernaannya terdiri dari 4 pasang kelenjar ludah: paratiroid, infaorbital, submaksilari, dan sublingual. Terdapat kantung empedu dengan saluran empedu dan saluran getah pancreas yang bermuara dalam duodenum. Sekum (caecum) berdinding tipis, panjangnya kira-kira 50 cm, mempunyai appendiks vermiformis (umbai cacing) yang bentuknya seperti jari. Sedangkan organ pencernaannnya terdiri dari mulut, kerongkongan, ventriculus, duodenum, ileum, rectum, dan anus

F.     System pernapasan
   Alur-alur hidung mengandung tulang-tulang turbinal yang berkelok-kelok yang memperluas permukaan olfaktori. Laring beratap sebuah epiglottis yang mengandung pita-pita suara. Dua paru-paru masing-masing dalam ruang pleura yang terpisah. Fase aktif dalam pernapasan adalah inspirasi yang diikuti oleh depresi (perataan) dari diafragma dan elevasi dari tulang-tulang iga (dengan gerakan melengkung keluar)


G.    System eksresi

   Ginjal berbentuk seperti biji kacang, ruang median ginjal yang disebut pelvis renalis berhubungan dengan kandung kemih melalui ureter. Dari kandung kemih mengeluarkan uretra yang akan mngeluarkan urin melalui saluran urin. kangguru dominan sudah memiliki saluran yang terpisah, tidak seperti hewan vertebrata lain yang menggunakan kloaka. Kangguru dan  mamalia lainya memiliki saluran pembuangan sisa pencernaan melalui anus, urin melalui uretra, dan saluran reproduksi melalui vagina dan penis.


H.    System sirkulasi

  Jantung berbilik empat pada kangguru sama dengan mamalia lainya yaitu mempunyai dua atria dan dua ventrikel yang terpisah secara sempurna. Terdapat sirkulasi ganda (sirkuit sistemik dan pulmoner). Pengiriman oksigen ke seluruh tubuh akan semakin meningkat karena tidak ada pencampuran darah yang kaya akan oksigen dengan yang miskin oksigen, jadi lebih sempurna dari kelas reptile. Sebgai hewan  mammalian, kangguru memerlukan lebih banyak oksigen per gram bobot tubuhnya dibandingkan dengan vertebratalain dengan ukuran tubuh yang sama.

I.       System endokrin
Hormon adalah senyawa organik yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin (kelenjar buntu). Hormon berfungsi mengatur pertumbuhan, reproduksi, tingkah laku, keseimbangan dan metabolisme. Hormon masuk ke dalam peredaran darah menuju organ target. Jumlah yang dibutuhkan sedikit namun mempunyai kemampuan kerja yang besar dan lama pengaruhnya karena hormon mempengaruhi kerja organ dan sel.

Hormon memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.  Diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah                      sangat kecil                                                                           
2.  Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapoat di sel target
3.  Memiliki pengaruh mengaktifkan enzim khusus
4. Memiliki pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target,tetapi dapat juga mempengaruhi beberapa sel target belainan.

   Hormon terdiri dari 2 jenis berdasarkan struktur kimiawinya yaitu hormon yang terbuat dari peptida (hormon peptida) dan hormon yang terbuat dari kolesterol (hormon steroid). Perbedaan saraf dan hormon adalah saraf bekerja cepat dan pengaruhnya cepat hilang. Sedangkan hormon bekerja lambat dan pengaruhnya lama. Berdasarkan waktu pembuatan, kelenjar yang menghasilkan hormon terbagi atas kelenjar yang bekerja sepanjang waktu ,contohnya: kelenjar hipofisis,tiroid,pankreas,adrenal, serta kelenjar yang bekerja pada usia tertentu, contohnya: kelenjar reproduksi dan kelenjar timus.

   Hormon dikeluarkan dan masuk ke aliran darah dalam konsentrasi rendah hingga menuju ke organ atau sel target. Beberapa hormon membutuhkan substansi pembawa seperti protein agar tetap berada di dalam darah. Hormon lainnya membutuhkan substansi yang disebut dengan reservoir hormon supaya kadar hormon tetap konstan dan terhindar dari reaksi penguraian kimia. Saat hormon sampai pada sel target, hormon harus dikenali oleh protein yang terdapat di sel yang disebut reseptor. Molekul khusus dalam sel yang disebut duta kedua (second messenger) membawa informasi dari hormon ke dalam sel.Kelenjar Endokrin dan Hormon yang Dihasilkan    Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal), pankreas, ovarium, dan testis.

a.      Hipofisis
Kelenjar ini terletak pada dasar otak besar dan menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master gland. Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian tengah, dan bagian posterior.


b.      Tiroid (Kelenjar Gondok)

Tiroid merupakan kelenjar yang berbentuk cuping kembar dan di antara keduanya dapat daerah yang menggenting. Kelenjar ini terdapat di bawah jakun di depan trakea. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin yang mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh.

Tiroksin mengandung banyak iodium. Kekurangan iodium dalam makanan dalam waktu panjang mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok karena kelenjar ini harus bekerja keras untuk membentuk tiroksin. Kekurangan tiroksin menurunkan kecepatan metabolisme sehingga pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun. Bila ini terjadi pada anak-anak mengakibatkan kretinisme, yaitu kelainan fisik dan mental yang menyebabkan anak tumbuh kerdil dan idiot. Kekurangan iodium yang masih ringan dapat diperbaiki dengan menambahkan garam iodium di dalam makanan

Produksi tiroksin yang berlebihan menyebabkan penyakit eksoftalmik tiroid (Morbus Basedowi) dengan gejala sebagai berikut; kecepatan metabolisme meningkat, denyut nadi bertambah, gelisah, gugup, dan merasa demam. Gejala lain yang nampak adalah bola mata menonjol keluar (eksoftalmus) dan kelenjar tiroid membesar.

c. Paratiroid / Kelenjar Anak Gondok

  Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid. Kelenjar ini menghasilkan parathormon yang berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah. Kekurangan hormon ini menyebabkan tetani dengan gejala: kadar kapur dalam darah menurun, kejang di tangan dan kaki, jari-jari tangan membengkok ke arah pangkal, gelisah, sukar tidur, dan kesemutan.Tumor paratiroid menyebabkan kadar parathormon terlalu banyak di dalam darah. Hal ini mengakibatkan terambilnya fosfor dan kalsium dalam tulang, sehingga urin banyak mengandung kapur dan fosfor. Pada orang yang terserang penyakit ini tulang mudah sekali patah. Penyakit ini disebut von Recklinghousen.

d. Kelenjar Adrenal/Suprarenal/ Anak Ginjal

    Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula).
   Kerusakan pada bagian korteks mengakibatkan penyakit Addison dengan gejala sebagai berikut: timbul kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, muntahmuntah, terasa sakit di dalam tubuh. Dalam keadaan ketakutan atau dalam keadaan bahaya, produksi adrenalin meningkat sehingga denyut jantung meningkat dan memompa darah lebih banyak. Gejala lainnya adalah melebarnya saluran bronkiolus, melebarnya pupil mata, kelopak mata terbuka lebar, dan diikuti dengan rambut berdiri.

e. Pankreas

Ada beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal sebagai pulau Langerhans berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin. Hormon ini berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah. Kelebihan glukosa akan dibawa ke sel hati dan selanjutnya akan dirombak menjadi glikogen untuk disimpan. Kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit diabetes(pada manusia). Selain menghasilkan insulin, pankreas juga menghasilkan hormon glukagon yang bekerja antagonis dengan hormon insulin.

f. Ovarium

Ovarium merupakan organ reproduksi betina. Selain menghasilkan sel telur, ovarium juga menghasilkan hormon. Ada dua macam hormon yang dihasilkan ovarium yaitu sebagai berikut.


G. Estrogen

   Hormon ini dihasilkan oleh Folikel Graaf. Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH. Fungsi estrogen ialah menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada betina. Tanda-tanda kelamin sekunder adalah ciri-ciri yang dapat membedakan betina dengan jantan tanpa melihat kelaminnya.

I. Progesteron

   Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum. Pembentukannya dirangsang oleh LH dan berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi.
Plasenta membentuk estrogen dan progesteron selama kehamilan guna mencegah pembentukan FSH dan LH. Dengan demikian, kedua hormon ini dapat mempertahankan kehamilan.

g. Testis

  Seperti halnya ovarium, testis adalah organ reproduksi khusus pada jantan. Selain menghasilkan sperma, testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon androgen, yaitu testosteron. Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder.

J.      System reproduksi

   Jantan
   Terdiri atas testis, epididimis, vas deferens, dan penis. Vas deferens melewati bagian lateral dan posterior untuk kemudian bergabung dengan uretra. Kanguru jantan tidak memiliki vesikula seminalis, sehingga dalam siklus spermatogenesisnya, csperma yang dihasilkan tidak disimpan terlebih dahulu di kantung sperma melainkan langsung disalurkan. Kanguru memiliki saluran epididimisnya berukuran lebar dan memiliki testis yang juga lebar. Pada ujung penis kanguru, ditemukan sebuah percabangan dimana kedua cabang tersebut keduanya berfungsi untuk berkopulasi. Dalam sekali berkopulasi, kanguru jantan menghasilkan berjuta-juta sperma yang nantinya akan membuahi sel telur betina.
  Betina
   Masa kehamilan pada kanguru betina berkisar antara 18-38 hari tergantung spesiesnya, untuk spesies kanguru merah ( Macropus rufus ) mengalami masa kehamilan sekitar 33 hari. Kanguru betina berkopulasi saat bayi dalam kantungnya berganti puting susu, kanguru betina menghasilkan satu sel telur yang dibuahi oleh satu sel sperma, sel telur yang telah dibuahi tidak selalu langsung berkembang, sel telur tersebut memerlukan suhu yang minimum, oleh karena itu, sel telur dalam rahim kanguru akan dapat berkembang bila pada musim hujan. Namun jika kanguru tersebut berkopulasi saat musim hujan maka sel telur yang dibuahi tersebut akan langsung berkembang selama 33 hari.Sistem reproduksi kanguru sangat berbeda dengan hewan lainnya. Embrio kanguru melewati beberapa tahap perkembangan di luar rahim, yang biasanya terjadi di dalam rahim.

Ada Apa Dengan Kopi (AADK)- Cerita Kopi

Coffe & eatery di surabaya   Ada Apa Dengan Kopi (AADK) berlokasi di Jalan Tegalsari Nomor 24, Kedungdoro, Tegalsari, Surabaya, Jawa...