”5 CONTOH GULMA DI LINGKUNGAN
UNIVERSITAS RIAU”
1. Axonopus compressus

A.
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae
Divisio
: Spermatophyta
Subdivisio
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Ordo
: Poales
Family
: Poaceae
Genus
: Axonopus
Spesies
: Axonopus compressus
B. Morfologi Tumbuhan
a. Akar
Akar
jukut pahit (Axonopus compressus (Swartz) Beauv.) merupakan sistem perakaran
tunggang. Akar jukut pahit memiliki panyak percabangan. Akar jukut pahit
memliki warna coklat keputih-putihan. Akar jukut pahit tidak lagi memiliki
rambut-rambut halus. Akar jukut pahit keluar dari pangkal batang yang tegak dan
kadang terbaring.
b. Batang
Batang
jukut pahit (Axonopus compressus (Swartz) Beauv.) tidak berongga, bentuknya
tertekan ke arah lateral sehingga agak pipih, tidak berbulu, tumbuh tegak
berumpun, sering membentuk geragih yang pada setiap ruasnya dapat membentuk
akar dan tunas baru, di lapangan sering tumbuh rapat membentuk “sheet”
c. Daun
Daun
jukut pahit (Axonopus compressus (Swartz) Beauv.) berbangun daun lanset, pada
bagian pangkal meluas dan lengkung, ujungnya agak tumpul, permukaan sebelah
atas ditumbuhi bulu-bulu halus yang tersebar sedang sebelah bawah tidak
berbulu, ukuran panjangnya 2,5-37,5 cm dan ukuran lebar 6-16 mm.
d. Bunga
Bunga
jukut pahit (Axonopus compressus (Swartz) Beauv.) terdiri dari dua sampai tiga
tangkai yang ramping semuanya tergabung secara simpodial muncul dari upih daun
paling atas berkembang secara berturut-turut, tangkai perbungaan tidak berbulu,
pada bagian ujung (apex) terbentuk dua cabang bunga atau bulir (spica) yang
berhadapan berbentuk huruf V.
e. Buah
Buah
jukut pahit (Axonopus compressus (Swartz) Beauv.) tersusun dalam dua baris yang
berselang-seling pada kedua sisi sumbu yang rata. Buah jukut pahit tidak saling
tumpang tindih. Buah jukut pahit berwarna hijau muda. Buah jukut pahit
berukuran kecil. Buah jukut pahit memiliki ukuran yang kecil.
f. Biji
Biji
jukut pahit (Axonopus compressus (Swartz) Beauv.) berbentuk sangat kecil. Biji
jukut pahit berada di dalam buahnya. Biji jukut pahit tidak memiliki
rambut-rambut halus atau bulu-bulu halus diseluruh permukaan bijinya. Biji
jukut pahit memiliki warna putih atau memiliki warna putih kehijau-hijauan.
C.
Manfaat
Rumput
gajah (axonopus compressus) merupakan keluarga rumput rumputan, yang telah
dikenal manfaatnya sebagai pakan ternak pemamah biak (Ruminansia) yang alamiah
di Asia Tenggara. Rumput ini biasanya dipanen dengan cara membabat seluruh
pohonnya lalu diberikan langsung, sebagai pakan hijauan untuk kerbau dan sapi.
Selain itu rumput gajah
juga bisa dimanfaatkan sebagai mulsa tanah yang baik. dapat juga dijadikan
untuk landscape pertamanan, seperti landscape pekarangan rumah, lapangan sepak
bola, taman jalan tol, taman perkantoran, rumput taman pabrik dll. lebih
dominan di pasang pada taman terbuka.
2. Kirinyu (Cromolaena
odorata )

A. Klasifikasi Tanaman
Kingdom
: Plantae
Diviso
: Magnoliohyta
Kelas
: Magnoliopsida
Sub-kelas
: Asterales
Familia
: Asteraceae
Genus
: Chromolaena
Spesies
: Chromolaena
odorata
B.
Morfologi
Gulma krinyu
(Chromolaena odorata L.) termasuk keluarga Asteraceae/ Compositae. Daunnya
berbentuk oval, bagian bawah lebih lebar, makin ke ujung makin runcing. Panjang
daun 6-10 cm dan lebarnya 3-6 cm. Tepi daun bergerigi, menghadap ke pangkal.
Letak daun juga berhadap-hadapan.
Pada tumbuhan Kirinyu (Chromolaena odorata L) memiliki struktur
daun tidak lengkap karena hanya terdiri atas tangkai dan helaian saja dan Karangan bunga terletak di ujung cabang
(terminal). Setiap karangan bunga terdiri atas 20-35 bunga, warna bunga pada
saat muda kebiru-biruan, semakin tua menjadi coklat. Krinyu memiliki batang yang tegak, berkayu,
ditumbuhi rambut-rambut halus, bercorak garis-garis membujur yang paralel,
tingginya mencapai 100-200 cm, bercabang-cabang dan susunan daun berhadapan. Bentuk tulang-tulang daun yaitu mencapai
tepi daun dan bentuk susunan tulangnya yaitu daun bertulang melengkung. Dimana
satu tulang di tengah paling besar dan yang lain mengikuti tepi daun
(melengkung). Pada tumbuhan Chromolaena
odorata memiliki susunan akar berupa akar tunggang, besar dan dalam. kar tunggang tersebut adalah akar tunggang
bercabang. Akar ini berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus kebawah, dan
bercabang.
C.
Manfaat
Kirinyu (C.odorata),
berpotensi juga sebagai insektisida nabati dan bahan pupuk cair organik.
Ekstrak Kirinyu dapat dijadi bahan pestisida terhadap ulat grayak, ulat
jengkal, ulat buah, ulat tritip atau ulat kubis dan hama tanaman padi. Tumbuhan
Kirinyu juga dapat digunakan sebagai pakan ternak, namun harus melalui proses
pengolahan seperti pengeringan dan penumbukan. Kirinyu mengandung Pas
(Pryrrolizidine Alkaloids) sebagai racun, dan kandungan ini menyebabkan tanaman
ini berbau menusuk, rasa pahit, sehingga bersifat repellent dan juga mengandung
allelopati. Kirinyu (Chromolaena odorata) adalah salah satu tumbuhan
yang dapat digunakan sebagai larvasida alami.
D.
Penyebaran
Krinyu berasal
dari Amerika Tengah, tetapi kini telah tersebar di daerah tropis dan subtropik
dan diperkirakan telah ada di Indonesia sebelum tahun 1912. Gulma ini tidak
hanya ditemukan di Pulau Jawa tetapi juga ditemukan di seluruh Indonesia
seperti di Sumatra, di Kalimantan, di Lombok, Sumbawa dan Flores. Tidak hanya
di Asia dan Afrika, gulma ini juga ternyatasudah masuk ke Australia. Laporan
Pheloung dalam Prawiradiputra (2007), menunjukkan bahwa pada tahun 1994
gulma ini telah berada di Queensland, bahkan kini digolongkan pada gulma kelas
pertama, yaitu gulma yang mendapat prioritas untuk dikendalikan.
3. Meniran (Phyllanthus niruri )

A.
Klasifikasi
Kingdom:
Plantae
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Euphorbiales
Famili: Euphorbiaceae
Genus: Phyllanthus
Spesies: Phyllanthus niruri L.
B. Morfologi Tumbuhan
Herbal tahunan 30-60 cm, cukup gundul,
batang bercabang sering di pangkalan. Daun: Banyak, distichous sbsessile sering
imbricating, tumpul lonjong elips. Stipules ini, sangat akut. Meniran mempunyai akar tunggang dan sepasang bunga, yaitu bunga
jantan yang keluar di bawah ketiak daun dan bunga betina yang keluar di atas
ketiak daun. Daun meniran mirip dengan daun asam, berbentuk lonjong dan
tersusun majemuk.
C. Manfaat
Masyarakat Dayak
menggunakan tumbuhan ini sebagai obat kudis dan luka dengan cara akarnya
direbus dan airnya diminum sedangkan daunnya dibuat pupur yang dioleskan ke
bagian kulit yang sakit. Tumbuhan ini mengandung filatin, hipofilatin, kalium,
damar dan tanin. Filatin dan hipofilatin berkhasiat melindungi sel hati dari
zat toksik (hepatoprotektor). Bagian yang digunakan adalah herba segar atau
yang telah dikeringkan dengan cara diangin-anginkan. Simplisia kering dapat
disimpan dan digunakan jika diperlukan.
Herba digunakan untuk
pengobatan: bengkak, busung perut (asites), protein dalam air seni akibat
radang ginjal, infeksi dan batu saluran kencing, kencing nanah, menambah nafsu
makan pada anak yang berat badannya kurang, diare, radang usus (enteritis),
radang mata merah (konjungtivitas), radang hati (hepatitis), sakit kuning (jaundice),
radang selaput lendir mulut (sariawan), digigit anjing gila dan rabun senja.
4. Synedrella nodiflora

A. Klasifikasi Synedrella nodiflora
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledon
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Synedrella
Spesies : Synedrella
B.
Morfologi Tumbuhan
Perkecambahan biji S. nodiflora adalah epigeal.
Panjang hipokotil 8-19 mm, sering keungu-unguan, dan sedikit berambut.
Kotiledon berbentuk bulat panjang, dengan panjang 6-8 mm, sering
kemerah-merahan atau keungu-unguan dan berbatang pendek. Sepasang daun muda
mirip dengan daun dewasa tetapi lebih kecil. S. nodiflora tumbuh di semua
habitat tropis dan subtropis dengan kelembaban tanah yang cukup untuk kecepatannya dalam perkecambahan, pertumbuhan, pembungaan dan
pembentukan biji. Tumbuh dengan subur pada area dengan kelembaban tanah dan
udara yang tinggi (tetapi bukan pada titik jenuh kelembaban tanah)
S. nodiflora bercabang tegak, herbal dengan tinggi 30-80 cm. Sistem perakaran serabut, biasanya dengan cabang yang kuat. Tumbuh tegak, batang biasanya berkayu, percabangan dikotom dari dasar tumbuhan, cenderung memiliki internodus yang panjang dan bengkak, membulat atau sedikit kaku, lembut, seringkali berambut, dan biasanya dengan tinggi sekitar 50 cm. Bagian batang yang lebih bawah mungkin tumbuh akar pada bagian nodusnya, khususnya di daerah yang basah atau lembab
Daun tumbuh berhadapan dengan panjang 4-9 cm, berbentuk elips sampai bulat dengan tiga tulang daun yang tampak jelas dan dengan tepi beringgit, berambut dengan tangkai daun yang pendek dan menempel pada batang secara selang-seling. Bunga tumbuh dengan rangkaian mahkota yang kecil dari 2-8 bunga majemuk pada nodus dan seluruh ujung yang lebih tinggi ketiga dari tumbuhan, tiap bunga majemuk terdiri dari beberapa daun bunga yang tegak dengan panjang 3-5 mm dan keliling 5-6 mm, setiap panjang 3-4 mm dengan daun bungan berwarna kuning.
C.
Manfaat
Daun yang muda
kadang-kadang dimanfaatkan sebagai lalab. Daun yang digiling halus bersama daun bandotan (Ageratum
conyzoides), daun cente
manis (Lantana
camara), dan kapur
sirih, dioleskan untuk
menghangatkan perut yang sakit. Tumbuhan ini juga digunakan sebagai obat gosok
untuk meringankan rematik
5.
Cyperus kyllinga

A.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio :
Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas :
Monocotyledoneae
Ordo :
Cyperales
Family :
Cyperaceae
Genus :
Cyperus
Spesies : Cyperus
kyllinga
B.
Morfologi
Menderong
tergolong gulma semusim, atau kadang-kadang musiman, dengan akar serabut, akar
merah kekuningan 15-75; tinggi 10-70 cm. Batang bangun segitiga tajam,
berberkas, licin, tinggi 5-80 cm. Daun : bangun garis, lemah, ujung dan pangkal
meruncing dengan lebar 3-8 mm; selubung kemerahan atau coklat keunguan,
membungkus di pangkal batang. Perbungaan : bunga majemuk payung terdiri dari
banyak anak bulir yang gepeng dengan panjang 3-10 mm. Buah dengan tipe nut
(buah keras) 1,0-1,5 mm dengan sisi yang sedikit cekung, dan mengkilap coklat
tua sampai hitam. Menderong berkembang biak dengan cepat karena dapat
menghasilkan 3.000-5.000 biji per individu.
D.
Penyebaran
Menderong
merupakan gulma penting dan tersebar luas di Asia bagian selatan dan tenggara
(seperti : Bangladesh, Cambodia, India, Indonesia, Lao PDR, Malaysia, Myanmar,
Nepal, Pakistan, Filipina, Srilanka, Thailand dan Vietnam); menjadi inang hama
penyakit; dan tumbuh subur di sawah, lahan kering dan perkebunan.
E.
Manfaat
Rumput
teki mengandung banyak senyawa kimia seperti minyak aromatik, alkaloid,
mineral, vitamin, kalsium, fosfor, natrium, karbonat dan lain sebagainya. Dari
kesemua kandungan tersebut memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Berikut
manfaat dan khasiat rumput teki bagi kesehatan:
1. Mengobati penyakit kulit
Rumput teki digunakan dalam mengobati penyakit kulit terkait seperti kudis,
eksim, kutu air hingga panu. Tanaman ini bekerja dengan membantu mengurangi
rasa gatal. Anda cukup merajang atau melumatkan daun rumput teki dan
aplikasian pada daerah yang terkena penyakit kulit.
2.
Mengobati sakit mata
Ekstrak dari akar rumput teki mampu meringankan gejala mata
konjungtivitis, untuk mengurangi rasa sakit dan kemerahan.
3. Merawat
Kulit
Extrapone adalah formulasi khusus dari rumput teki yang digunakan
untuk mencerahkan kulit dan telah banyak digunakan pada produk
kecantikan. Akar rumput teki juga telah ditemukan memiliki sifat
anti-penuaan untuk kulit. Selain itu, ekstrak akar rumput teki juga mampu
menghilangkan bintik-bintik hitam pada wajah.
4.
Mengobati gejala PMS Senyawa yang terdapat pada rumput teki mampu menormalkan gannguan pada
payudara saat menstruasi dan menjaga suhu tub
uh tetap normal. Anda bisa membuat sendiri ramuan dari umbi rumput teki.
Bilas dan bersihkan umbi rumput teki, lumatkan dan masukkan dalam panci berisi
air hingga mendidih. Anda bisa meminum ramuan hasil rebusan tersebut.