CETAN ( CERITA INTAN)
GTD ( GLOBAL TIGER DAY 2018)
Lanjutan.........
Hari ketiga di
Rimbang baling agenda yang dilakukan adalah kunjungan ke MTS di desa Gema, di
sini seperti biasa kami menggunakan dresscode warna donker. Pada pukul 07.00
WIB kami sudah bersiap siap untuk mempersiapkan barang yang dibawa dan naik ke
piyau. Setelah sampai kami langsung naik ke dalam mobil untuk menuju ke MTS di
sana kami sudah diambut oleh beberapa guru dan murid yang sudah berada di dalam
mushola tempat kami mengadakan keguatan disana kami melakukan pengenalan
tentang pentingnya menjaga ekosistem hutan dan oenjaga habitat harimau sumatra
khususnya, disana kami menganjarkan untuk memanfaatkan limbah untuk di jadikan
kerajinan tangan. Selain itu juga kami melakukan action untuk membuat kompos
dari bahan organik rumah tangga atau lingkungan sekitar.
Setelah selesai kami
langsung pulang ke sekre di sana kami langsung mengerjakan beberapa hal di
antaranya membuat monster sampah yang mana akan di pakai untuk action gerak jalan
pada esok paginya. Siang hari yang panas kami membawa karung dan mencari sampah
plastik yang dapat kami pakai untuk membuat moster sampah. Disini kami saling
bekerja sama untuk membuat monster sampah ada juga yang sibuk mempersiapan
orang orangan yang terbuat dari kardus yang nantinya peserta diharapkan dapat
membawa sampah dan ditempelkan di kardus tersebut sebagai simbol peduli
lingkungan dan bebas dari sampah plastik.
Selain itu
anggota lain yang laki-laki sibuk untuk memasang spanduk dan membantu panitia
lokal mempersiapan panggung dan lainnya, disana saya tidak menyangka kalau
acara akan sebesar ini dan seluruh masyarakatnya rupanya cukup antusias dengan
acara ini hal ini dapat dilihat dari banyaknya masyarat yang berjualan di
sekitar acara dengan membuat tenda tenda untuk berjualan. Selain itu juga masyarat
juga ikut aktif dalam menyebarkan info akan dilakukan GTD 2018 di desa mereka. Sore
harinya kami langsung pulang ke Camp, setelah bersih-bersih kami langsung
melanjutkan membuat monster sampah dan membuat kupon jalan santai tersebut.
Esok paginya
di hari yang di tunggu-tunggu. Pagi hari kami sudah di desa gema dan langsung
ke tempat mulainya acara jalan santai dan tidak saya duga banyak sekali warga
dan masyarakat lokal yang sudah ada di sekitar tempat acara puncak mereka
berlajan ke kantor camat. Di sana sangat banyak masyarak dan siswa sd sampai
sma yang ikut berpartisipasi dan ada juga drum band yang di lakukan oleh MTS
dan iyel –iyel yang mereka kumandangkan. Disana setelah acara mulai dilakukan
pelepasan dan kami mulai berjalan ke arah puncak acara yang lumayan jauh. Sesampai
disana kami langsung di ajak untuk senam erobik. Senam ini memang sengaja
dilakukan di selenggarakan karena selain fun juga dapat mengajak masyarkat
untuk ikut begerak.
Pada saat
erobik menurut saya acranya sangat pecahhh.. semua orang disana sangat
bergembira dan happy saya sampai terhanyut dalam acara tersebut, setelah itu acaranya
selanjutnya adalah pembagian hadiah untuk pemenang dari kupon yang di acak di
panggung oleh panitia pekanbaru , dan lanjut dengan lomba Batimang, nah acara
ini sangat unik karena baru ini saya melihat langsung lomba batimang itu
sendiri, awalnya saya tidk begitu mengerti tentang lomba ini karena di daerah
saya tidak ada lomba seperti ini. Disini para ibu-ibu intinya mereka bersyair
atau bernyanyi untuk menidurkan anak mereka yang isi dari lagunya bisa dari
nasehat, agama ,budi pekerti atau lainnya.
Di malam
harinya dilakukanpemutaran flim dokumenter tentang rimbang baling itu sendiri
dari WWF dan kegiatan GLOBAL TIGER DAY dari awal di pekanbaru sampai akhir di
desa gema itu sendiri, selain itu juga di lakukan peluncuran buku dan
pengenalan TH dari WWF. Setelah itu ada penampilan musik gambus Dan teater
rakyat yang di lakukan oleh masyarakat setempat, sungguh pecahhhh dan kerennn
luar biasa. Di sini saya bamyak sekali memperoleh pengalaman baru yang tidak
dapat saya dapat kan dari manapun.
Malam pukul
12.00 acara selesai kami langsung pulang ke campt naik piyau yang sangat dingin
sekali di piyau kami semua terdiam dan terpaku tak ada yang berbicara, ntah
karena capek atau kedinginan. Sampai sana kami langsung tidur kami tak
memperdulikan banyak tamu dari instansi lain seperti reporter atau lainnya yang
berada disana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar